AKURAT.CO, Hari ini (7/4) kampanye akbar Prabowo Sandi dipusatkan di Gelora Bung Karno Jakarta. Tribun dan lapangan dipenuhi massa yang juga menggelar shalat subuh berjama’ah. Diklaim jumlah massa lebih dari satu juta orang bahkan beberapa pengurus BPN Prabowo Sandi mengklaim massa yang hadir ada tujuh juta orang. Kerumunan akbar ini kemudian diklaim sebagai tanda-tanda kemenangan Prabowo-Sandi.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Lembaga Survei Politik Indonesia Budiyana Saifullah menyatakan hadirnya amat banyak sekali massa di kampanye Prabowo kali ini justru menunjukan telah terjadi transformasi gerakan, dari gerakan yang terbungkus agama menjadi gerakan politik kongkrit, walau masih berbaju agama. Budiyana menduga massa yang hadir di GBK adalah juga massa yang hadir dalam reuni 212 beberapa bulan yang lalu. Menurutnya gerakan yang sekarang jauh lebih jantan karena stricly politic atau bisa disebut cukup jelas warnanya.
“Saya kira massa yang hadir itu sebagian besar atau jangan-jangan malah semuanya merupakan massa yang hadir di reuni 212. Tokoh-tokoh yang dulu memimpin reuni juga tampak hadir di sana. Jadi memang massa yang hadir dipastikan akan sama banyak atau mendekati banyak dengan reuni 212,” ujarnya saat dihubungi wartawan di Jakarta (7/4).
Saat ditanya dampak elektoral dari kampanye akbar itu, Budiyana menilai pasti ada dampaknya, yang paling menonjol adalah dampak konsolidasi pendukung. Menurutnya, sama halnya saat reuni 212 yang lalu, kampanye akbar kali ini juga merupakan konsolidasi strong supporter. Waktu reuni 212, walau terbungkus kegiatan keagamaan, yang kumpul adalah pendukung Prabowo apalagi sekarang.
"Jelas-jelas ini kampanye. Kalau dampak elektoral ya sama saja, cek saja adakah kenaikan elektabilitas secara signifikan pasca reuni 212? Jadi menurut saya yang menarik dari kampanye kali ini justru adalah transformasi gerakannya,” ujarnya.