Jakarta - Panitia Reuni 212 semula berniat mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk hadir di Monas, Jakarta Pusat. Namun niat itu kini mereka batalkan. Jokowi tak jadi diundang.
"Iya betul itu, itu yang sama disampaikan juga, karena sebagaimana arahan dari habib kita (Habib Rizieq Syihab)," kata Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212 Ustaz Bernard Abdul Jabbar saat dihubungi detikcom, Sabtu (1/12/2018).
"Ada niatan tadi mau ngundang (Jokowi), tapi ternyata ada arahan itu tadi. Jelas kok arahan Habib Rizieq, jelas," sambung Bernard menegaskan.
Pembatalan mengundang Jokowi itu tertuang dalam Maklumat Panitia Reuni Akbar Mujahid 212. Berikut ini isi lengkapnya:
Setelah mengadakan rapat akhir panitia mendengarkan saran dari para ulama 212 serta arahan dari imam besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab dari kota suci Mekah maka panitia Reuni Akbar Mujahid 212 memutuskan:
1. Batal mengundang Jokowi & rezimnya. Karena mereka anti Aksi 212, tidak mensyukuri anugerah 212 bahkan masih berupaya mengkriminalisasi ulama & aktivis 212.
2. Jika Nisa Sabyan hadir maka dipersilakan duduk di tempat akhwat sebagai tamu kehormatan dan tidak mengisi acara.
3. Kepada jemaah yang akan hadir disarankan langsung menuju Monas karena semua rangkaian acara Reuni Akbar Mujahid 212 berlangsung di Monas, adapun kendaraan dipersilakan parkir di area parkir yang sudah disiapkan (IRTI, Lapangan Banteng, Lemhanas, Istiqlal, dll) dan diharapkan sudah ada di Monas selambat-lambatnya sebelum pukul 05.00 WIB agar tidak terkena pengalihan jalur lalu lintas karena adanya kegiatan car free day di Jl Sudirman-Jl Thamrin.
4. Jemaah Reuni Akbar Mujahid 212 dilarang membawa dan memakai bendera/atribut/kostum parpol atau capres/cawapres apapun, tapi diserukan membawa bendera Merah Putih dan bendera tauhid aneka warna sesuai yang disukai.
5. Jemaah Reuni Akbar Mujahid 212 wajib menjaga ketertiban dan kedamaian serta kebersihan selama acara berlangsung dan taat pada komando panitia.
Ayo kibarkan jutaan bendera Merah Putih dan bendera tauhid dengan warna-warni.
Jakarta 30 November 2018
Ust Bernard Abdul Jabar (Ketua OC)