PSI Kecam Foto Petugas Medis Salam Dua Jari di Ruang Operasi


KRICOM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengecam dokter dan tenaga medis yang melakukan foto bersama dengan pose salam dua jari saat melakukan operasi. Diduga, para petugas medis ini merupakan pendukung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Juru Bicara PSI, Mohamad Guntur Romli mengatakan, perbuatan petugas medis itu tidak etis.

"Kami mengecam perbuatan tidak etis ini, menurut UU Pemilu rumah sakit, lembaga pendidikan, rumah ibadah tidak boleh ada kampanye, apalagi ini di ruang operasi, wajah pasien terlihat renta dan lemah, itu dokter dan tenaga medis pendukung Prabowo-Sandi malah dibuat selfie bersama (wefie), sangat tidak etis" kata Guntur Romli, Minggu (30/12/2018).

Dari jejak digital foto itu Foto itu diunggah ke Twitter oleh warganet dengan akun @GlenIsyana pada Kamis (27/12/2018). Tampak ada 11 petugas medis yang mengenakan masker, tutup kepala dan baju operasi berwarna hijau.

Tak hanya itu, terlihat juga ada seseorang yang terbaring di tengah-tengah dengan kondisi badannya ditutup kain berwarna hijau.

Begitu muncul ke publik, warganet ramai-ramai memprotes foto tersebut. Tak lama, foto itu dihapus dan kemudian yang bersangkutan juga tutup akun.

"Para dokter sebelum menjalankan operasi foto dulu deh dengan salam 2 jari nya #2019PrabowoSandiMenang #IndonesiaAdilMakmur" ini bunyi twit @GlenIsyana yang melampirkan foto selfie di ruang operasi, pada tanggal 27 Desember 2019 pukul 21:11 tapi setelah diprotes netizen yang bersangkutan hapus twit dan kemudian tutup akun, itu jejak digitalnya" paparnya.

PSI juga menuntut Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan investigasi, menggelar sidang etik dan jika terbukti ada kesalahan harus ada ketegasan sanksi yang dijatuhkan.

"PB IDI dan Kemenkes RI harus investigasi, memanggil wajah-wajah yang foto bersama di ruang operasi dan wajah pasien terlihat, harus digelar sidang etik, kalau terbukti dari dokter, paramedis hingga pihak manajemen rumah sakit yang terlibat harus ada ketegasan menjatuhkan sanksi, agar menjadi pelajaran bagi yang lain, ini ruang operasi dan pasien kok dipakai buat kampanye, tidak etis sama sekali," pungkas Guntur Romli.

Kode 300 x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==