Program televisi Mata Najwa (10/10/2018) menghadirkan tim sukses kedua pasangan capres yang akan berlaga di 2019 mendatang, ada politikus Arsul Sani yang mewakili Tim pemenangan pasangan nomor urut 01, Joko Widodo dan Maruf Amin. Dan ada Mardani Ali Sera selaku Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kedua belah pihak memberikan pernyataan terkait rekam jejak jagoan mereka, ketika ditanya presenter Najwa Shihab tentang prestasi jagoan mereka masing masing, Mardani mengatakan prestasi Prabowo ialah telah menaklukkan puncak gunung tertinggi Mount Everest di Himalaya.
“Prabowo sudah membuktikan kualitasnya, 26 April 1997 ketika tidak ada satu orang pun dari Asia Tenggara yang mampu menaklukan Everest, Prabowo dengan tim Kopassusnya mampu menaklukkan gunung tertinggi di dunia, itu ciri kepemimpinan utama, Prabowo punya kemampuan membereskan banyak hal,” ungkap Mardani, seperti dilansir tribunnews.com (11/10/2018).
Selanjutnya Najwa Shihab membandingkan dengan prestasi Jokowi yang diungkap Arsul Sani sebelumnya, bahwa Jokowi memulai karir dari bawah sebagai Walikota, Gubernur, dan Presiden. Sehingga memunculkan pertanyaan, mana yang lebih relevan dan lebih bisa meyakinkan publik bahwa inilah rekam jejak yang di perlukan.
Menanggapi hal tersebut Arsul Sani mengatakan jika pilpres merupakan ajang pemilihan presiden bukan mencari pendaki gunung yang terbaik.
“Ini yang mau saya sampaikan bahwa Pilpres itu kita bukan kita melakukan pemilihan pendaki gunung, pilpres adalah memilih administrator kepemimpinan tertinggi , dan itu sudah dibuktikan oleh Pak Jokowi,” ungkap Arsul Sani.
Disesi selanjutnya, Mata Najwa juga menghadirkan narasumber lainnya dari kedua kubu, yaitu Budiman Sudjatmiko untuk pemenangan capres 01 dan Dahnil Anzar Simanjuntak untuk pemenangan capres 02, membahas tema seputar siapa capres yang paling merakyat?. Keduanya pun bersemangat memaparkan kenapa jagoan mereka yang paling pantas mendapat predikat merakyat.
Baca Sumber
Baca Sumber