Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan cuma ingus yang mengganggu kesehatan hidung, tapi juga kanker nasofaring. Nama terakhir ini merupakan kanker hidung yang berasal dari sel epitel nasofaring di rongga belakang hidung dan langit-langit rongga mulut.
Kanker nasofaring terbilang tak umum. Catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, kanker nasofaring hanya mengambil bagian 0,7 persen dari keseluruhan kasus kanker yang ada. Dilaporkan ada 80 ribu kasus baru dalam setiap tahunnya.
Masih belum diketahui pasti apa yang menyebabkan sel kanker ini berkembang. Namun demikian, ahli medis meyakini kanker jenis ini disebabkan oleh adanya mutasi genetik yang menyebabkan sel-sel normal tumbuh di luar kendali.
Mengutip situs web cancer.org, sel-sel yang tumbuh di luar kendali itu kemudian menyerang struktur di sekitarnya dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Pada kasus kanker nasofaring, proses ini dimulai pada sel skuamosa yang melapisi permukaan nasofaring. Namun, tak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan mutasi gen pada kasus kanker.
Kendati demikian, para peneliti telah mengidentifikasi beberapa faktor risiko kanker nasofaring. Beberapa faktor seperti jenis kelamin, ras, usia, virus Eptenin-Barr, genetik, rokok, dan alkohol.
Berdasarkan catatan WHO, kanker ini terjadi pada 20-30 kasus per populasi 100 ribu pria dan 8-15 kasus per populasi 100 ribu wanita di China dan Asia Tenggara. Sementara di Amerika dan Eropa, kanker ini hanya terjadi sebanyak 1 kasus dari populasi 100 ribu jiwa.
Gejala-gejala
Tak seperti kanker lainnya, kanker nasofaring baru menunjukkan gejala pada stadium-stadium akhir. Bukan apa-apa, sebabnya pada stadium awal, gejala kanker pada hidung ini kerap sulit dibedakan dengan penyakit lainnya. Sedikit banyak, kanker ini menunjukkan gejala yang serupa dengan flu.
Belum lagi lokasi tumor yang tersembunyi, membuat kanker ini sulit terdeteksi.
Berikut beberapa gejala kanker nasofaring.
1. Gejala pada hidung
Gejala ini berupa pendarahan pada hidung seperti mimisan yang terjadi berulang. Gejala itu juga disertai hidung tersumbat yang terus menerus.
2. Gejala pada telinga
Pengidap kanker nasofaring bakal merasa ada dengungan dalam telinganya. Dengung itu terasa penuh pada satu sisi tanpa disertai rasa sakit. Perlahan, hal itu membuat kemampuan pendengaran berkurang.
3. Gejala pada mata
Pertumbuhan tumor menyebabkan gangguan pada saraf yang berada di sekitar otak. Salah satu gejala yang terasa adalah timbulnya keluhan mata pandangan ganda.
4. Benjolan pada leher
Benjolan ini muncul akibat kelenjar getah bening pada leher yang membengkak. Biasanya gejala ini muncul pada stadium akhir.
Selain empat hal di atas, pengidap kanker ini juga akan mengalami gejala ringan lain berupa hidung tersumbat, sakit kepala, serta infeksi telinga.
Mengutip situs kesehatan Mayo Clinic, gejala kanker nasofaring kerap tak membuat pengidapnya sadar untuk sesegera mungkin melakukan pemeriksaan. Namun, jika Anda merasa ada perubahan yang tidak biasa, seperti hidung tersumbat dalam waktu lama, ada baiknya jika Anda langsung mengunjungi pihak medis. (asr/asr)