Bukan menjadi suatu hal yang mengherankan bahwa kebanyakan pelaku dunia hiburan rela menggelontorkan biaya yang tak sedikit demi mempercantik diri. Ya, sebab, penampilan yang elok menjadi salah satu modal utama bagi mereka untuk menggapai ketenaran dan kesuksesan.
Selain menjalani pola hidup sehat, termasuk berolahraga di sela aktivitas yang begitu padat, sebagian dari mereka mengandalkan sederet perawatan di klinik kecantikan untuk menunjang penampilan dan daya tarik.
Metode minimal invasif, seperti tanam benang, filler, hingga suntik botox, menjadi pilihan menggiurkan demi menampilkan bentuk wajah yang mendekati konsep cantik ciptaan banyak kalangan. Ada pula metode laser dan infus yang digandrungi lantaran mampu membuat kulit tampak cerah dan sehat.
Dua di antara sekian banyak selebriti yang rutin menjalani perawatan kecantikan ialah Tessa Kaunang dan Kumalasari. Mereka sama-sama pernah menjajal berbagai macam metode untuk mempercantik penampilan.
Tessa mengaku rutin menggunakan metode infus kromosom dan white cell secara bergantian setiap satu atau--jika tak sempat--dua minggu sekali. Metode tersebut diyakini olehnya memberi manfaat anti aging, menunjang stamina, dan menunda menopause.
“Aku pernah juga tanam benang, botox, filler, infus whitening, V shape. Kalau ada produk baru di klinik kecantikan langganan, biasanya aku coba,” tutur Tessa kepada kumparan.
Perempuan berusia 42 tahun tersebut punya alasan tersendiri mengapa lebih memilih perawatan kecantikan--yang ia jalani sejak 2014 lalu--dibanding operasi plastik. Menurut Tessa, perawatan kecantikan menampilkan hasil yang natural, tak kaku seperti operasi plastik.
Tak jauh berbeda dengan Tessa, Kumalasari juga keranjingan infus kromosom. Menurut perempuan berusia 36 tahun itu, ia sudah melakukannya sebanyak 96 kali.
“Aku, sih, pernah tanam benang di pipi biar kelihatan tirus, botox di jidat, laser aton untuk menghancurkan lemak pipi, stem cell human, infus kromosom, infus super booster, suntik art line untuk menghancurkan lemak di tangan, perut, dan paha,” ungkap Kumalasari.
Ia lebih memilih perawatan kecantikan lantaran tak berani menjalani operasi plastik demi mengubah bentuk wajah. Hanya saja, Kumalasari mengakui hidungnya pernah dioperasi, namun bukan dengan tujuan mempercantik.
“Karena hidungku infeksi setelah di-filler, jadi harus dioperasi. Awalnya dikuret saja, tapi masih tumbuh lagi infeksinya. Akhirnya dioperasi. Itu pun sudah terpaksa banget, sudah nyangkut, sudah hampir ke mata segala macam, bisa buta kalau enggak segera ditangani,” bebernya.
Setelah mengalami kejadian tak menyenangkan tersebut, Kumalasari tak pernah lagi menjalani metode filler untuk hidungnya. Ia juga mengaku tidak lagi memilih tanam benang agar pipi tampak tirus.
Gelontorkan Bujet Hingga Ratusan Juta Rupiah Per Bulan
Dengan menjalani perawatan kecantikan, seseorang bisa mendapatkan perubahan kulit dan bentuk wajah menjadi seperti yang diinginkan dalam waktu singkat. Setimpal dengan hasil tersebut, perawatan kecantikan tentu membutuhkan biaya yang tak sedikit.
Tessa, misalnya. Selain rutin melakukan infus kromosom, ibu dua anak tersebut juga rutin menjalani suntik botox enam bulan sekali.
“Memang harganya sih variatif, ya. Bisa Rp 50 jutaanlah kira-kira sebulan. Kalau aku lagi pengin yang mahal, ya, bisa sampai Rp 100 juta. Memang Rp 50-100 juta, sih, kisarannya. Tergantung seberapa banyak,” ungkap Tessa.
Bujet dengan besaran demikian diakui Tessa telah dianggarkan setiap bulannya. Terkait itu, mantan istri Sandy Tumiwa ini merasa tak keberatan dan menganggapnya setimpal, mengingat hasil perawatan benar-benar dirasakan dan disukai olehnya.
Biaya per bulan untuk perawatan kecantikan yang harus dikeluarkan Tessa belum seberapa. Ya, tentu ada yang anggarannya lebih besar, salah satunya Kumalasari. Istri Galih Ginanjar itu mengaku menghabiskan hingga Rp 200 juta atau lebih setiap bulannya.
“Apalagi aku berdua sama Galih, kan. Jadi, sekali perawatan rata-rata berdua sudah Rp 60--80 juta, seminggu sekali, cuma infus sama suntik art line. Aku suka laser aton, itu saja sudah Rp 100 juta, 2--3 bulan sekali. Beberapa bulan lalu di-stem cell human, sekali suntik Rp 200 juta. Itu bikin kelihatan awet muda 10 tahun,” paparnya.
Kumalasari rutin menjalani perawatan kecantikan sejak 2016 lalu. Lantas, berapa kira-kira biaya yang telah digelontorkannya untuk rutinitas tersebut hingga saat ini?
“Sampai sekarang sudah Rp 8 miliar kali, ya,” ucap Kumalasari diakhiri tawa.
Demi Meningkatkan Kepercayaan Diri
Mengilas balik, Kumalasari sempat dikenal sebagai sosok yang gemuk dan berpipi tembam ketika tampil di sinetron ‘Bidadari’ belasan tahun lalu. Kini, bentuk tubuh dan wajahnya telah berubah drastis.
Lelah menjadi sasaran bullying kemudian menjadi salah satu alasan Kumalasari merampingkan tubuh dan mempercantik wajahnya. Sejak 2015, setahun sebelum rutin menjalani perawatan kecantikan, ia rajin berolahraga dan melakukan diet.
“Ya, senang saja, sih, perawatan kecantikan karena dulu gendut di-bully. Untuk membuktikan kepada orang-orang, walau dulunya gendut, kalau niat, pasti bakal bisa, asal disiplin dengan olahraga juga. Kalau perawatan, kan, tambahan, ya,” ujar Kumalasari.
Ibu satu anak tersebut memilih berolahraga dan diet yang dibarengi dengan perawatan di klinik kecantikan dibanding liposuction lantaran, menurutnya--meski hasilnya instan--metode yang juga dikenal dengan sebutan sedot lemak itu berpotensi membuat tubuhnya dua kali lebih gemuk jika tak dijaga dengan baik.
“Aku beberapa tahun ini memang gila banget, kan. Kerjaan aku tiap hari bangun pagi lalu menimbang berat badan, naik 1 kg saja sudah panik. Aku sampai segila itu karena, kan, sudah keluar biaya banyak, ya. Malulah, sudah jadi trendsetter, kok, badannya tambah lebar lagi, akhirnya diketawain orang, kan,” tuturnya diselingi tawa.
Setelah berhasil mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkan dan terus mempertahankannya dengan rutin menjalani perawatan kecantikan, berolahraga, hingga menjaga asupan makanan, Kumalasari mengaku dirinya jauh lebih percaya diri.
“Karena aku jadi trendsetter. Malah dibilang Jennifer Lopez-nya Indonesia. Enggak menyangka gitu, kan. Jujur saja, aku nge-fans banget sama Jennifer Lopez karena menurutku artis Indonesia enggak ada yang seksi seperti dia badannya. Aku termotivasi banget sama dia,” tandas Kumalasari.
Senada dengan Kumalasari, Tessa pun merasa lebih percaya diri dan puas terhadap penampilannya setelah rutin menjalani perawatan di klinik kecantikan.
“Ya, iya, pastinya bisa lebih percaya diri karena, kan, kelihatan hasilnya juga. Misal, aku pengin wajahnya V shape. Kan, dibentuk sesuai apa yang diinginkan. Lebih kencang juga wajahnya, kelihatannya lebih segar,” ucap Tessa.
Alasan Tessa menjalani sejumlah metode yang telah disebutkan sebelumnya, selain demi pekerjaannya sebagai selebriti, juga untuk kepuasan diri sendiri dalam menjaga kecantikan dan kesehatan. Di samping itu, rasa kurang percaya diri tak jarang turut menjadi dorongan untuk melakukannya.
“Biasanya, sih, kalau untuk bentuk wajah, ya, misal, aku merasa double chin, sudah mulai agak gemuk, nah, aku perawatan untuk menghancurkan lemak di bawah dagu. Di pipi, kalau merasa chubby, aku juga suntik untuk menghancurkan lemak,” pungkas Tessa.
Tak Hanya Perempuan
Treatment di klinik kecantikan barangkali dianggap oleh banyak kalangan sebagai hal yang digandrungi oleh kaum perempuan. Namun, bukan berarti tak ada lelaki yang rutin melakukannya.
Tarra Budiman, misalnya. Aktor berusia 32 tahun tersebut mengaku rutin menjalani metode Hollywood Peel di klinik kecantikan dan sesekali memanfaatkan infus untuk mencerahkan kulit. Ya, meski demikian, uang yang dihabiskannya untuk itu memang tak ada apa-apanya dibanding yang digelontorkan Tessa maupun Kumalasari.
“Hollywood Peel sebulan sekali aku lakukan. Sekali perawatan sekian juta, itu juga aku endorse. Kalau infus, enggak begitu sering. Dalam satu tahun mungkin cuma sekali. Menurut aku, untuk mencerahkan kulit sebenarnya banyak yang bisa dilakukan selain melalui infus,” ujar Tarra.
Sama halnya dengan Tessa dan Kumalasari, Tarra menjalani perawatan di klinik kecantikan demi tampil menarik sebagai seorang selebriti. Ia juga menyadari pentingnya merawat diri layaknya manusia pada umumnya, baik yang bekerja di dunia hiburan maupun tidak.
“Selain untuk kesehatan, ya, kembali lagi untuk visual, biar kelihatan lebih segar, lebih ganteng lagi. Saya kan tipikal yang menolak tua. Kalau lebih percaya diri, sih, iya, sudah pasti. Kalau tampak lebih bersih lagi, kan, pasti jadi lebih percaya diri, ya, apalagi ketika muncul di tv atau apa pun itu,” tuturnya diselingi tawa.
Di samping itu, Tarra mengaku pernah mengubah bentuk wajahnya melalui metode filler beberapa waktu lalu. Hanya saja, hal tersebut dilakukan demi profesionalitasnya sebagai seorang aktor.
“Kemarin saat syuting 'Terlalu Tampan', ada beberapa perubahan yang aku lakukan. Hidung aku, kan, aslinya bengkok. Jadi, di film 'Terlalu Tampan'--namanya juga terlalu tampan, ya, enggak mungkin ada kekurangan sedikit--makanya dibuat sesempurna mungkin dari hidung dan segala macam. Aku filler di bagian hidung, rahang, dan bawah mata,” ungkapnya.
Sebelumnya, Tarra sempat pula menjajal metode botox dan tanam benang. Tak ada alasan tertentu, ia mengaku hanya penasaran, ingin tahu bagaimana rasanya menjalani perawatan tersebut.
“Kalau tanam benang, saya pernah, di hidung. Botox juga pernah coba, kalau enggak salah, di kerutan mata. Itu dua tahun yang lalu kayaknya,” ucap Tarra.
Menutup perbincangan, Tarra mengaku tak berniat untuk kembali menjalani perawatan kecantikan filler, botox, maupun tanam benang demi mengubah wajah agar tampak kian memikat hati.
“Aku melakukan sesuatu pasti yang memang diperlukan, seperti kebutuhan pekerjaan. Kalau bukan untuk kebutuhan pekerjaan, biasanya aku hanya merawat kulit muka saja, sisanya kayaknya enggak perlu diubah, ya,” tandas Tarra diakhiri tawa.