Prabowo Ungkit Lagi Kebocoran Anggaran Rp 1.000 Triliun


Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto memberi sambutan saat menghadiri silaturahmi akbar dengan masyarakat Sumut di Medan, Sabtu, 23 Februari 2019. Kunjungan Prabowo tersebut untuk memohon dukungan kepada masyarakat Sumut pada Pilpres 2019. ANTARA/Septianda Perdana

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto kembali mengungkapkan adanya kebocoran anggaran Indonesia sebesar Rp 1.000 triliun tiap tahun yang mengalir ke luar negeri.

"Kalau dilihat dari cadangan devisa, kita seharusnya surplus 350 hingga 375 miliar dolar namun kenyataannya hanya 100 miliar dolar," kata Prabowo dalam acara konsolidasi nasional Aliansi Pencerah Indonesia (API) di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu, 3 Maret 2019.

Karena itu dia mempertanyakan ke mana uang US$ 200 miliar atau sekitar Rp 1.000 triliun kekayaan Indonesia.

Dia menilai tugas eksekutif untuk menghentikan kebocoran tersebut. Dia berjanji akan menghentikannya apabila mendapatkan mandat dari rakyat di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

"Kalau nakhoda tidak mengerti kapalnya sudah bocor, maka itu berbahaya. Saya berkali-kali mengatakan hal ini, ujarnya.

Dia mengatakan sudah menguraikan adanya kebocoran anggaran tersebut dalam bukunya berjudul "Indonesia Paradoks".

Prabowo mengaku sering diejek bahwa ungkapannya terkait kebocoran itu sebagai bentuk pesimisme namun itu adalah fakta yang harus diungkap.

"Kapal kita sedang bocor, boleh Prabowo diejek, dibilang pesimis, namun ini fakta. Nanti setelah saya dilantik saya akan membentuk tim, untuk mengatasi permasalahan ini," katanya.

Prabowo menjelaskan, bukti kebocoran tersebut sudah diakui pemerintahan Jokowi-JK dengan pernyataan menteri keuangan di Kabinet Indonesia Kerja (KIK) mengatakan kekayaan warga negara Indonesia di luar negeri sekian ribu triliun rupiah.

Lalu Presiden Jokowi membuat kebijakan "tax amnesty" yang diharapkan uang warga Indonesia tersebut bisa kembali ke dalam negeri.

Dia juga menilai Indonesia sangat liberal karena banyak hasil kekayaan alamnya justru dibawa ke luar negeri. Padahal modal dan sumbernya dari dalam negeri.

"Indonesia ini lebih liberal dari mbahnya liberal. Kekayaan alam ada di kita, orang mau usaha modalnya dari bank pemerintah kemudian mendapat untung hasilnya dijual ke luar negeri, dan keuntungannya tidak balik ke Indonesia," ujarnya.

Karena itu Prabowo geram melihat keadaan Indonesia sekarang terutama kepada para elite-elite yang memang sengaja membiarkan kebocoran itu terjadi.

Pada acara ulang tahun Federasi Serikat Buruh Metal Indonesia, di Sports Mall, Jakarta, Rabu 6 Februari 2019, Prabowo juga menyampaikan soal anggaran Indonesia yang bocor. Dia memperkirakan, sebanyak 25 persen anggaran pemerintah Indonesia bocor.

Pernyataan Prabowo soal anggaran bocor 25 persen lantas direspons Presiden Joko Widodo. Jokowi menantang Prabowo untuk membuktikan ucapannya yang menyebutkan kebocoran anggaran pemerintah mencapai 25 persen. Jokowi menyarankan Prabowo melaporkan temuannya itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kode 300 x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==