Sepakbola Indonesia - Nampaknya publik pecinta sepakbola Indonesia mulai tak percaya dengan kepemimpinan induk federasi sepakbola Indonesia (PSSI).
Hal tersebut terjadi karena banyaknya keputusan yang salah mulai dari jadwal Liga yang tak beraturan, penunjukan Bima Sakti secara mendadak hingga isu pengaturan skor di Liga yang belum bersih.
Klimaksnya ketika Timnas Indonesia harus tersingkir dari Piala AFF di fase grup padahal masih menyisahkan 1 laga lagi, hal tersebut membuat publik marah dan buat gerakan Edyout di medsos akibat kepemimpinan Edy Rahmayadi yang dianggap gagal.
Kemenpora, melalui Sekretaris Menpora RI Gatot S Dewa Broto akui Ahok sangat layak jadi Ketum PSSI, karena ketegasan dan kejujurannya namun ia akui Ahok pasti tak penuhi beberapa syarat
"Kriteria itu ada di Ahok, tapi apakah Ahok bisa memenuhi persyaratan yang diatur di PSSI? Saya kenal baik Ahok, terutama saat kasus Lebak Bulus tentang lapangan, kemudian di Incheon pada saat serah terima Asian Games. Kriteria-kriteria itu ada di Ahok, tapi kan kita tidak ingin mengajarkan orang peraturan diterabas. Kecuali ada adendum atau perubahan. Kalau enggak, sama saja Kemenpora mengajarkan melanggar aturan," terang Gatot, melansir dari CNNIndonesia.com (24/11/2018).
Melansir dari IndoSport.com (24/11/2018), Seperti diketahui jadi Ketum PSSI ada 5 syarat mutlak yg harus dipenuhi, diantaranya :
Pertama, calon ketua umum, wakil ketua umum, dan atau exco PSSI berusia lebih dari 30 tahun.
Kedua, calon harus atau telah aktif dalam sepak bola sekurang-kurangnya selama lima tahun.
Ketiga, tidak pernah dinyatakan bersalah atas suatu tindakan pidana.
Keempat, harus warga negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia.
Kelima minimal mendapatkan satu dukungan dari anggota PSSI.
Dengan begitu Ahok harus dihalangi 2 syarat yaitu aktif di sepakbola selama 5 tahun dan tidak pernah dinyatakan bersalah atas tindakan pidana.
Bagaimana pendapat kalian ?
Baca Sumber