Ke Garut, Prabowo Bicara Kekayaan RI Dinikmati Kurang dari 1% Orang



Garut - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto kembali menyinggung kurang dari 1% orang di Indonesia yang menikmati kekayaan. Menurut Prabowo, data itu bersumber dari Bank Dunia.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat mengunjungi warga Kampung Sukaraja, Desa Jatisari, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Sabtu (17/11/2018).

"Kekayaan bangsa Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Kekayaan bangsa Indonesia mengalir ke luar karena itu, tidak mungkin Indonesia sejahtera. Tidak mungkin Indonesia kuat, karena yang nikmati kekayaan hanya segelintir orang saja. Kurang dari 1% dan itu bukan Prabowo Subianto yang bicara, itu adalah Bank Dunia dan itu saya tuangkan dalam buku saya, Paradox Indonesia," kata Prabowo.

Selain itu Prabowo juga menyinggung kebijakan impor. Dia mengatakan bangsa Indonesia seharusnya bisa berdiri di atas kaki sendiri dan tak perlu mengimpor.

Meski begitu Prabowo memberi pengecualian pada impor barang strategis tertentu.

"Kita harus swasembada pangan dan kita bisa karena negara kita negara pertanian. Swasembada pangan, tidak perlu kita impor, harus kita kelola pertanian dengan baik. Saya yakin, apabila saya diberi kepercayaan, oleh rakyat Indonesia, bersama tim yang saya susun, bersama anak-anak yang paling pintar, saya yakin, kita tidak perlu impor apa-apa. Impor barang, mungkin barang-barang strategis tertentu yang perlu kita impor," kata Prabowo.

Dia menambahkan keinginannya maju sebagai presiden untuk mengembalikan arah kebijakan di Indonesia yang menurutnya tidak benar. Bahkan, Prabowo mengatakan, Bangsa Indonesia ini berada di arah yang tidak baik.

"Saya bersedia karena saya merasakan bahwa negara kita berada dalam arah yang tidak baik, dalam arah yang keliru, dan data-data yang saya kumpulkan selama belasan tahun, puluhan taun, semua data yang saya kumpulkan, semua fakta yang saya kumpulkan, semua menunjukkan arah bangsa ini ke arah yang tidak baik," tutur Prabowo.

Kode 300 x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==