Mengejutkan, Masyarakat Papua Blak-blakan Ungkap Siapa Jokowi Sebenarnya


Pradaferry - Berpuluh-puluh tahun, tanpa harus membacapun, kita sudah tahu bahwa Papua adalah satu dari sekian banyak pulau yang ditelantarkan oleh pemerintah pusat. Papua adalah pulau yang kaya raya. Freeport berdiri tegak disana dan kalau dikelola dengan baik oleh pemerintah Indonesia, dari sejak tahun 1970, misalnya.


Indonesia bisa menjadi negara termakmur di dunia. Sayangnya, pemerintah pusat selama 50 tahun menjual Pulau Papua pada pihak asing. Ironisnya, rakyat Papua, sebagai penduduk asli, dibiarkan dalam keterbelakangan dan kegelapan.


Ada banyak tantangan di Papua dan Papua Barat seperti kesenjangan ekonomi hingga ketimpangan pembangunan. Isu utama di Papua dan Papua Barat adalah keterisolasian, yang menyebabkan dua provinsi ini sulit berkembang. Semakin besar tantangan, semakin Jokowi merasa tertantang. Karena alasan itulah, Jokowi dan jajarannya terus berupaya menggenjot pembangunan untuk mewujudkan konektivitas.


Dilansir tribunnews.com 25/11/2018, sampai sekarang, sudah 9 kali Jokowi kesana. Setelah kunjungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Asmat pada 11-13 April 2018, di media sosial (facebook, twitter, whatsApp dan instagram), beredar beberapa foto yang menurut saya, sukses mendulang simpati. Tampak Presiden RI, Joko Widodo, mengendarai motor, membonceng ibu negara dalam gerimis di Asmat. Di foto yang lain tampak anak-anak Asmat digendong dan dirangkul Presiden Jokowi.


Menurut mereka, ada dua Presiden Republik Indonesia yang dihormati oleh–dan menjadi “pujaan hati”–rakyat Papua, yaitu Gus Dur alias KH Abdurrahman Wahid (Presiden RI ke-4) dan Jokowi (Presiden RI ke-7).

Bagaimana tanggapan masyarakat Papua tentang Jokowi?


Pertama, Jokowi dinilai sebagai sosok Presiden RI yang paling sering mengunjungi Papua dan menyapa berbagai lapisan masyarakat disana.

Kedua, Jokowi dianggap sebagai sosok yang merakyat, humanis, dan memiliki kepekaan sosial-kemanusiaan tinggi. Mereka menilai Jokowi sebagai tokoh yang “tidak jaim” dengan rakyat kecil dan rela membaur dan menyatu dengan masyarakat suku di pedalaman tanpa rasa was-was dan curiga.


Ketiga, Jokowi dianggap sebagai “the real Presiden Indonesia”, bukan “Presiden Jawa” saja seperti sebelum-sebelumnya. Perhatian Jokowi untuk memajukan daerah-daerah terpencil di luar Jawa di seluruh pelosok Indonesia, membuat ia menjelma menjadi Presiden Indonesia sejati, seperti dilansir qureta.com 25/11/2018.

Berbeda dengan Jokowi, presiden-presiden sebelumya dianggap sebagai Presiden RI hanya dalam tataran “de jure” saja.

Baca Sumber
Kode 300 x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==