Tensi politik di Indonesia semakin hari semakin meninggi menjelang beberapa bulan pilpres serentak akan berlangsung. Kedua calon Jokowi dan Prabowo akan bertemu kembali di bulan April 2019 mendatang mengulang duel di pilpres 2014 lalu.
Menjelang pilpres 2019 kabar-kabar hoaks bertebaran di media sosial. Mulai dari kasus Ratna Sarumpaet yang berbohong telah di aniaya orang tak dikenal, hingga klaim FPI telah bergerak cepat menangani korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulteng melalui foto-foto yang beredar. Namun hal itu dibantah oleh kementerian informasi ( kominfo), Kominfo menyebut bahwata itu adalah hoax atau bohong.
Menanggapi tersebarnya berita Hoaks tersebut, Sebagaimana dilansir dari laman web Merdeka.com - Presiden Jokowi mengeluarkan instruksi tegas meminta Kapolri agar menangkap orang-orang yang membuat berita bohong tersebut.
"Presiden instruksikan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian agar menangkap siapa pun yang memanfaatkan bencana dan keprihatinan ini untuk kepentingan yang dapat meresahkan masyarakat, maka segera tangkap," ungkap Wiranto, Jakarta, (11/10/18).
Pemimpin FPI, Habib Rizieq langsung menyerang Jokowi lewat akun twitter pribadinya. Dia mengatakan Jokowi merupakan rezim pembohong. Apakah Jokowi akan menjebloskan HRS ke penjara karena hal ini?
Seperti yang telah diketahui, bahwa foto-foto yang tersebar tentang FPI menolong korban bencana gempa dan tsunami di palu merupakan foto hoaks. Karena foto-foto itu ketika bencana di Sukabumi.
Baca Sumber